pensiljurnalis.my.id, Seluma – Kisruh dugaan mark-up Bantuan sosial atau Bansos memang rawan terjadi. Apalagi bantuan tersebut bersentuhan langsung ke masyarakat. Seperti yang terjadi pada penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang saat ini tengah berlangsung di Kabupaten Seluma. Rabu ( 31/8/2022 )
Demi meraup keuntungan yang besar pada penyaluran BPNT yang sedang berlangsung Berbagai cara pun dilakukan oleh oknum-oknum terkait.
Berbekalkan informasi-informasi yang didapat, awak media mencoba menelusuri proses penyaluran BPNT tahap 1 tahun 2022 ini dan berhasil mendapat keterangan dari salah seorang pendamping. Ia mengatakan seharusnya selaku pendamping yang baru pertama kali mendampingi, ada survey terhadap E-Warong sebelum dilakukan penyaluran. Survey ini untuk memastikan kesiapan E-Warong termasuk menyampaikan hal-hal yang harus disiapkan E-Warong sebelum menyalurkan sembako BPNT ini.
“Semacam ada kongkalikong antara TKSK dan E-Warong ini. Tapi kalau saya tetap berpatok pada Juknis dan Juklak sesuai Permensos 101 Tahun 2022,” terangnya.
Terangnya, Kalau penyaluran BPNT tahun 2022 ini ada tiga pendamping yang dilibatkan Kemensos. Yaitu pendamping dari Dirjen Resos (Lansia), Dirjen Lim Jamsos (PKH) dan pendamping dari Dirjen Dayasos. Tapi yang lebih berperan TKSK ini.