“Jak di aik Siring Nido pernah jegenia, sampai buah padi tu bengang Galo, kompensasi Nido ganggo apolagi bantuan, cuma Ado galak tu jemo Jak di pir tu ninjau ke sawah nginak i limbah tu, udim itu Ning keruning, artinya “dari air siring tidak pernah jernih, sampai semua buah padi tidak ada yang berisi, kompensasi tidak ada apalagi bantuan. Petugas perusahaan yang datang hanya meninjau limbah, setelah itu diam tanpa kabar,” tuturnya, menerangkan dengan dialeg daerah Kabupaten Seluma.
Atas apa yang dialami, keluarganya kerap melaporkan dan melakukan protes kepada pihak perusahaan, tetapi sampai dengan diputuskan istirahat selama 3 tahun tidak menanam padi, lantaran tidak ada perubahan, akhirnya mereka memutuskan untuk menanam Kelapa sawit.
“lah puas kami melapor, Batak Kinak i padi kami tu, kadang tu dgn baju bughuak keting penuah lacak limbah Jak di sawah u kami ngandun ke kantor tapi,nihil hasil o, artinya : sudah bosan kami melapor, untuk meminta periksa padi kami, terkadang kami datang dengan baju buruk/jelek, kaki penuh dengan lumuran limbah dari di sawah datang ke kantor perusahaan tapi hasilnya tetap nihil ” Kesalnya.
Menurut keterangan rekan awak media pensiljurnalis yang berpengalaman dan menjadi pejabat penting dibeberapa pabrik CPO kelapa sawit, kala SODA yang ditaburkan oleh pihak PT. CGG sebagai media untuk mengembangkan/Melarutkan Miko yang ada di parit (Siring), maka langkah itu sangat tidak dibenarkan, sebab menurutnya tindakan tersebut sangatlah berbahaya.
“tidak akan menyelesaikan masalah itu pak, malah menambah masalah. Soda itu racun pak, Itu bahan kimia. Tidak benar itu..!, . Akibatnya air paret semakin tercemar kan. Dan menjadikan minyak terlarut dengan soda yang akhirnya air tercemar dan berbahaya untuk digunakan sebagai media mencuci dan membuat ikan mati total karena efek COD sangat tinggi. Orang pun bisa mati,” terangnya, ketika dipertanyakan manfaat dan akibat menggunakan soda api melalui pesan singkat WhatsApp.
Simak terus pemberitaan kami dalam upaya mengungkap fakta apa yang tersembunyi dibalik dugaan-dugaan yang dilakukan oleh pengelola salah satu pabrik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di Kabupaten Seluma yang kita cintai ini. (Zelman/Johan).















