Tak hanya itu, Mantan Anggota DPD RI itu juga menyayangkan atas perlakuan terhadap Cucu Wibowo yang ditahan dalam sel tahanan Polres Seluma, sebab saat ini semua dibatasi tidak boleh bawa selimut dan hanya boleh bawa celana pendek dan kaos serta dibesuk hanya boleh dua kali seminggu.
“hal-hal tersebut diatas merupakan dasar-dasar kami mengajukan perkara praperadilan di Pengadilan Negeri Tais. Atas nama peri kemanusiaan sudah seharusnya Kejari Seluma untuk melepaskan klien kami dari dalam tahanan sel tanpa harus menunggu putusan praperadilan. Mengingat Kejari Seluma tidak dapat membuktikan barang bukti kejahatan pada saat dilakukannya penangkapan dan penahanan.” Tukasnya.
Sementara itu, Kajari Seluma Wuriadhi Paramita, S.H, M.H, melalui Kasi Intel Andi Setiawan, S.H, M.H, ketika dimintai tanggapan atas pernyataan pihak Kuasa Hukum Cucuk Wibowo tersebut diatas menegaskan, kalau apa yang dilakukan oleh pihak Kejari Seluma sudah berdasarkan aturan.
“Nanti kita buktikan dipersidangan Praperadilan terkait dengan itu, proses ini mulai dari laporan masyarakat, penyelidikan dan penyidikan sesuai dengan aturan yg ada. Cara pandang Penasehat Hukum tentu nya subjektif karna membela klien nya, berbeda dengan kita APH,” Ungkapnya.
“Perlu diketahui bahwa ini bukan perkara suap menyuap pada umumnya, pengumpulan uang oleh koordinator PPPK atas permintaan dari Tersangka. Kita punya alat bukti untuk menetapkan cucuk Wibowo sebagai tersangka. Itu intinya.” singkat kasi Intel Kejari Seluma. (Do).
