Lebih lanjut, seperti yang biasa didengarnya saat bertemu dengan pihak PLN Tais pada saat menggelar aksi, Masalah listrik hidup mati itu, biasanya terkait dengan; gangguan jaringan akibat tanam tumbuh, kekurangan supply daya arus listriknya, trafo bermasalah dan sebagainya.
Menurutnya, Pemerintah daerah dalam hal ini bupati, harusnya bisa semua mengatasi masalah itu, dengan cara membantu PLN.
Jika gangguan tanam tumbuh pada jaringan, maka kerahkan wewenang, perangkat, aparat dan anggaran untuk mengatasi pohon-pohon pengganggu.
Jika masalah kurang supply arus listrik, bisa diatasi dengan kemampuan lobi, anggaran, perangkat dan wewenang untuk meminta penambahan supply arus listrik.
Demikian juga jika kendalanya masalah trafo. Jalan terakhir, jika PLN tidak mau mengganti trafo-trafo yang rusak, pemerintah daerah bisa membelikan yang baru dengan APBD dan memanfaatkan dana-dana CSR perusahaan-perusahaan yang ada di daerah.
“Apa lagi masalahnya listrik masih saja hidup mati hidup mati. Jangan lagi meledek masyarakat dengan kalimat bayar saja hidupnya tidak perlu bayar padamnya”. tutup Herwan Saleh.
Pewarta    : Do
Editor      : pensiljurnalis















