Sementara itu, saat dipertanyakan bahan dan jenis benda putih apa yang ditaburkan pihak perusahaan keatas Miko yang berada di parit Selasa (31/1) sore, dirinya tidak mau menjelaskan dan Ia mempersilahkan awak media untuk datang kembali ke PTPN VII.
“maaf saya tidak akan menjelaskan lebih jauh lagi hal-hal lain. Silahkan klo ada hal-hal lain yang perlu ditanyakan, Kami terbuka silahkan bapak ke kantor tentu nanti dijelaskan dengan data-data yang valid. WA itu lbih ke urusan silaturahim personal. Terimakasih,” ketusnya.
Ditempat berbeda, berdasarkan keterangan rekan awak media pensiljurnalis yang sudah berpengalaman dan memiliki jabatan penting di pabrik CPO kelapa sawit, kalau pihak PT. CGG menggunakan soda sebagai media untuk mengembangkan/Melarutkan Miko yang ada di parit (Siring), maka langkah itu sangat tidak dibenarkan, sebab menurutnya tindakan tersebut sangatlah berbahaya.
“tidak akan menyelesaikan masalah itu pak, malah menambah masalah. Soda itu racun pak, Itu bahan kimia. Tidak benar itu..!, . Akibatnya air paret semakin tercemar kan. Dan menjadikan minyak terlarut dengan soda yang akhirnya air tercemar dan berbahaya untuk digunakan sebagai media mencuci dan membuat ikan mati total karena afect COD sangat tinggi. Orang pun bisa mati,” terangnya, ketika dipertanyakan manfaat dan akibat menggunakan soda api melalui pesan singkat WhatsApp, pada Selasa (31/1) malam.
Simak terus pemberitaan kami dalam upaya mengungkap fakta apa yang tersembunyi dibalik dugaan kelalaian yang terjadi di salah satu pabrik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di Kabupaten Seluma yang kita cintai ini. (Zelman/Johan).















