pensiljurnalis.my.id, Seluma – Sempat viral di Kabupaten Suka Bumi, Jawa Barat, seorang balita mengidap cacing akut, namun kali ini terjadi di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Seluma, Kecamatan Talo Kecil, tepatnya di Desa Sungai Petai.
Setelah mendapatkan kabar adanya balita mengeluarkan cacing gelang (Ascaris) dari mulut dan hidungnya, Tentunya hal ini menarik perhatian banyak pihak.
Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma pun akhirnya merespon cepat laporan RSUD Tais setelah mengetahui kasus ini, berselang sehari setelah balita malang ini dilarikan ke RSUD Tais oleh kedua orang tuanya, pada Minggu sore (14/9) sekitar pukul 18.00 wib.
Dari data terhimpun, balita malang ini bernama Khaira Nur Sabrina yang baru berumur 1 tahun 8 bulan buah hati pasangan Prengki (25) dan Yanti Hartuti (24).
Balita yang hanya memiliki bobot 8 kg ini, awal mula masuk ke ruang ICU RSUD Tais, lantaran mengalami demam tinggi, batuk berdahak, suspek Bronkopneumonia atau infeksi paru-paru dan gelisah.
Setelah diberi penanganan medis, balita yang hanya memiliki bobot 8 kg ini, awal mula masuk ke ruang ICU RSUD Tais, lantaran mengalami demam tinggi, batuk berdahak, suspek Bronkopneumonia atau infeksi paru-paru dan gelisah, serta berulang-ulang mengeluarkan cacing gelang dari mulutnya pada malam hari dan pagi harinya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Mazda mengatakan kasus ini merupakan kali pertama terjadi di Kabupaten Seluma.
Pihaknya akan melakukan investigasi dan kroscek ke lapangan, berkaitan dengan kediaman keluarga pasien dengan melibatkan pihak Puskesmas Sukamerindu dan kader Posyandu, walaupun dari laporan pihak Puskesmas Sukamerindu telah aktif melaksanakan program Posyandu di Desa Sungai Petai, salah satunya pemberian obat cacing.
”Iya kasus ini baru perdana terjadi di Seluma, untuk saat ini balita sudah mendapatkan penanganan medis di RSUD Tais, rencana kami akan melakukan investigasi ke lapangan, apakah di kediamannya ada memelihara hewan ternak dan sebagainya,” tandasnya.















