pensiljurnalis.my.id, Seluma – Upaya Pemda Seluma untuk mengaktifkan adat dan budaya melalui program Beragama dan Berbudaya sampai saat ini masih menjadi sorotan berbagai kalangan.
Pasalnya, beberapa kegiatan yang diinisiasi oleh lembaga Badan Musyawarah Adat (BMA) dinilai masih kurang dan seperti tidak memahami adat istiadat leluhur di Kabupaten Seluma.
Roberten, Salah satu pemuda Kabupaten Seluma, warga Desa Padang Batu, Kecamatan Ilir Talo, mengatakan, dirinya mengapresiasi beberapa upaya BMA Seluma dalam memenuhi Program Pasangan Bupati Seluma yang berjargon Seluma ALAP itu meski belum kongkrit.
Dikatakannya, seyogyanya BMA Seluma tidak hanya aktif menggalakkan kegiatan bagian dari adat seperti tari dan dendang rebana saja, tetapi bagaimana caranya adat dan budaya leluhur di Kabupaten Seluma disosialisasikan supaya diketahui sejak dini.
“yang saya sebutkan sebelumnya, itu bagian dari seni adat dan budaya, seharusnya BMA Seluma menulis dan membukukan adat istiadat di Kabupaten Seluma, itu baru upaya untuk melestarikan adat istiadat Kabupaten Seluma,” tuturnya.
Adat dan istiadat adalah warisan nenek moyang, leluhur atau para pendahulu. Menurut Roberten, inti dari adat dan budaya itu adalah literasi sejarah dari adat dan budaya itu sendiri, jadi sangat penting untuk dicatat dan dibukukan oleh BMA Seluma.