pensiljurnalis.my.id, Rejang Lebong– Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, hari raya yang seharusnya menjadi momen bahagia, namun sayang Ujang (65) salah warga Desa Tanjung Sanai 2, Kecamatan Padang Ulak Tanding, kabupaten Rejang Lebong, provinsi Bengkulu.
Dirinya hanya bisa tertunduk lesu menyaksikan kobaran api yang melahap rumah miliknya, yang diketahuinya setelah salah satu tetangganya memberi tahu bahwa ada asap mengepul di belakang rumah miliknya. Selasa. (1/4/2025).
Dari keterangan Ndut Tetangga depan rumah korban kejadian nahas tersebut terjadi disaat dia duduk didepan rumahnya Lalu Dia melihat ada asap yang sangat pekat mengepul dibelakang rumah sang korban yakni Ujang.
Lalu dia bergegas menuju rumah korban dan memberi tau sang pemilik rumah bahwa rumahnya kebakaran, namun disaat dipanggil dengan suara keras pemilik rumah belum juga keluar lantaran tidur semua.
“Kemudian saya mencoba berteriak sekencang mungkin baru lah sang pemilik rumah bangun dan saya langsung memberi tau rumahnya kebakaran, langsung lah sang korban bergegas mengeluarkan semua isi rumah berupa barang dan lainnya,” sampai Ndut.
“Kemudian saya berteriak kepada warga untuk membantu memadamkan api sudah itu saya memanggil kepala desa Desa Tanjung Sanai 2,” lanjutnya lagi.
Sementara itu, Guntur Alam, Kepala desa Tanjung Sanai 2, langsung menelepon pemadam kebakaran serta memberi tahu Kapolsek Padang Ulak Tanding.
“peristiwa kebakaran tersebut terjadi Senen (31/3/2025) pada saat isi pemilik rumah tertidur pulas. Kalau penyebab kebakaran ini diduga terjadi saat pemilik rumah memasak air pakai kayu bakar,” paparnya.
Beruntungnya pada peristiwa kebakaran itu tidak ada korban jiwa, korban yang sedang tertidur pulas ketika mengetahui api yang membesar masih sempat menyelamatkan diri.
Namun sayangnya api yang sudah terlanjur merayap dan membesar melahap rumah yang masih berbahan papan itu tidak bisa dijinakkan sehingga rumah korban rata dengan tanah tanpa ada yang bisa diselamatkan.
“korban jiwa tidak ada, tapi rumah korban habis terbakar, diperkirakan kerugian kurang lebih sebesar Rp 10 juta rupiah,” tukasnya, sembari mengatakan kalau saat ini Pemdes Tanjung Sanai 2 sedang mengadakan rapat untuk mencari solusi serta langkah apa yang akan diambil untuk meringankan beban korban sekeluarga.
“yang pasti ini duka bersama, tentunya kami selaku pemerintah desa (pemdes) akan berupaya melakukan yang terbaik untuk warga.” tutup Guntur Alam.
Pewarta : Renaldi
Editor : pensiljurnalis