Tak hanya itu, dugaan tersebut juga diperkuat dengan keterangan sang pemilik rumah, jika pada pelaksanaan pengerjaan rumahnya juga masih menyisakan material yang cukup banyak, seperti pasir, semen dan batu bata dan kayu.
Namun oleh pihak Baznas Seluma, diduga sisa material dipindahkan dan digunakan untuk membangun bedah rumah ditempat lain.
“semen sisa 8 sak, tapi saya minta 3 sak, yang 5 sak sudah dibawa, untuk sisa katanya mau diangkut semua, bata juga sudah diangkut. untuk sisanya nanti diangkut lagi pak katanya,” jelas pemilik rumah dengan polos, yang diduga kuat material yang diangkut adalah material dengan nominal belanja maksimal anggaran bedah rumahnya dan diduga sengaja dipindahkan demi meraup untung.
Sebagai tranparansi dana kegiatan serta mengetahui seperti apa realisasi dan teknis kegiatan Program Rumah Layak Huni dari Baznas Seluma, serta sebagai keberimbangan berita, Ketika dikonfirmasi dan komunikasi melalui pesan singkat WhatsApp.
Selaku Ketua Baznas Seluma. Andi Menjawab dan berdalih jika pengerjaan bedah rumah milik Parni, Desa Serambi Gunung memang belum tuntas 100 persen, Dan masih 1 tahapan lagi yaitu plamir depan dan pengecatan.
“masih nunggu kering plesteran. Minggu depan tahap itu dilakukan. Adapun dana 25 juta tersebut benar, dan untuk pengalihan material adalah material restan (lebihnya dari kuota) untuk diterimakan pada penerima manfaat lainya yang 1 program dalam 1 bulan ini, sementara untuk kelebihan material berupa pasir tidak dialihkan”,singkatnya.
Simak terus pemberitaan media ini dalam mengungkap dugaan indikasi terhadap realisasi pengerjaan dan penerapan uang amal untuk masyarakat kurang mampu tersebut. Jika memang diperlukan awak media ini akan menghadirkan konsultan mandiri untuk melakukan penghitungan dan apabila ditemukan dugaan indikasi, selanjutnya diteruskan kepada pihak yang berwajib.
Pewarta     : Renaldi/Nanang
Editor       : pensiljurnalis















